
PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID – Ketua Perkumpulan Petani Sawit Bumi Bertuah (PPSBB), Harmen Y mendesak pemerintah untuk mempermudah proses birokrasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bagi petani swadaya.
“Kami memohon kepada pemerintah agar mempermudah program PSR ke petani swadaya yang administrasinya sudah lengkap, karena sering mengalami kendala birokrasi dalam pengurusannya,” ujar Harmen Y saat diwawancara BGNNEWS.CO.ID, di Jalan Singgalang, Selasa (25/2/2025).
Harmen menjelaskan, bahwa PPSBB berkomitmen mendampingi petani swadaya dalam pengurusan PSR agar program tersebut tepat sasaran. Menurutnya, petani swadaya menguasai 66,44 persen atau sekitar 1,76 juta hektar lahan sawit yang tersebar di berbagai wilayah provinsi Riau.
Dalam kesempatan yang sama, Harmen mengungkapkan empat kendala utama yang dihadapi petani swadaya, yakni masalah ketersediaan bibit unggul yang harus diinden, pasokan pupuk yang tidak kontinu, status legalitas lahan, dan minimnya penyuluhan langsung dari pemerintah.
“Sekitar 30-40 persen lahan petani swadaya di Riau berada di kawasan Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK). Kami harap proses pengalihan status dari HPK ke Areal Penggunaan Lain (APL) bisa dipermudah,” tambahnya.
Harmen juga mengharapkan pemerintah meningkatkan intensitas penyuluhan langsung kepada petani swadaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
PPSBB menegaskan bahwa program PSR memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit nasional, terutama bagi petani swadaya yang menjadi tulang punggung sektor ini.(ade/bgn)