Kecewa atas Skandal Korupsi Minyak Goreng Ketum PPSBB Harap Presiden Prabowo Bongkar Permainan di Industri Sawit

Tim Redaksi PPSBB

16 April 2025

Ketua Umum PPSBB, Harmen Yunan (Foto istimewa)

RIAU,BGNNEWS.CO.ID – Ketua Perkumpulan Petani Sawit Bumi Bertuah (PPSBB), Harmen Yunan mengungkapkan kekecewaan mendalam terkait praktik korupsi dalam kasus minyak goreng yang kini tengah diusut Kejaksaan Agung.

”Sebagai Ketum PPSBB, saya sangat kecewa setelah mengetahui bahwa kasus minyak goreng tersebut sarat dengan korupsi,” kata Harmen saat dihubungi, BGNNEWS.CO.ID, Rabu (16/4/2025).

Kasus ini mencuat setelah Kejaksaan Agung mengungkap dugaan praktik jual beli vonis pada kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) yang melibatkan tiga perusahaan besar sawit di Indonesia – PT Wilmar Group, PT Permata Hijau Group, dan PT Musim Mas Group.

Ketua PPSBB menyampaikan apresiasi kepada Kejaksaan Agung atas pengungkapan kasus tersebut. ”Hormat kami kepada Kejaksaan Agung dan jajarannya,” ujarnya.

Meski demikian, ia menaruh harapan besar pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengusut tuntas semua permainan di balik bisnis kelapa sawit. 

”Saya sangat yakin dengan Bapak Presiden Prabowo dengan jajarannya pasti akan membongkar semua permainan-permainan di balik bisnis kelapa sawit dari hulu sampai hilir dan juga turunannya,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Kejaksaan Agung telah menemukan bukti adanya suap senilai Rp 60 miliar yang diterima oleh Muhammad Arif Nuryanta, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terkait kasus korupsi tersebut.

Ketiga perusahaan sawit yang terlibat sebelumnya diputus lepas (onslag) oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, meskipun Jaksa Penuntut Umum menuntut mereka dengan denda masing-masing Rp 1 miliar serta uang pengganti kerugian negara hingga triliunan rupiah.

PPSBB sebagai perkumpulan petani sawit berharap kasus ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola industri kelapa sawit Indonesia yang lebih transparan dan berpihak pada kesejahteraan petani kecil. (Ade)

Pilihan Redaksi
Pilihan Lainnya
Terpopuler
Advertisement
Terkini